Makanan khas Panjalu tersebar di beberapa daerah,
seperti Kalua Jeruk pusatnya di Desa Kertamandala dan Mandalare, Jawadah
Takir (sejenis Wajit) di Garahang, Goreng Mujaer dan Udang di
Cimendong, Opak, Kolontong, Saroja dan Raginang di Desa Maparah, Mie
Golosor di Desa Sandingtaman dan lain-lain. Makanan khas Panjalu ini
memiliki rasa yang gurih, unik dan tahan lama. Berikut ini sekilas
tentang makanan khas dari daerah Panjalu.
Kalua Jeruk
Yang paling unik dari makanan khas Panjalu adalah Kalua Jeruk dan
Jawadah Takir. Pusat pembuatan Kalua Jeruk ada di daerah Kertamandala
dan Mandalare. Menurut pengrajin Kalua, proses produksi sudah
berlangsung cukup lama yaitu sekitar 40 tahunan. Kalua yang terkenal
dari daerah ini pada awalnya diproduksi oleh keluarga Bu Ecin disusul
oleh keluarga Bu Lilis.
Kalua Jeruk terbuat dari kulit Jeruk Bali setengah matang yang diberi
gula aren (gula merah) yang diolah dengan beberapa tahapan. Dipilihnya
kulit Jeruk Bali setengah matang karena memiliki kulit yang tebal dan
Kalua yang dihasilkan akan enak rasanya.
Berikut ini tahapan dari pembuatan Kalua Jeruk. Pertama, Jeruk Bali
setengah matang dikupas, diambil kulitnya saja yang berwarna putih.
Lapisan terluar yang berwarna hijau dibuang untuk meghindari rasa pahit.
Setelah itu diiris berbentuk kotak atau jajarangenjang ataupun bentuk
sembarang seukuran kurang lebih 3 x 4 cm dengan tebal 1-2 cm. Kedua,
kulit jeruk yang sudah dipotong direndam dengan air apu selama 2 jam,
lalu diangkat didiamkan beberapa menit, lalu direbus setengah matang
supaya kulit jeruknya tidak pecah-pecah, lalu dicuci dengan air dingin
yang mengalir sampai bersih kemudian diperas-peras sampai agak kering.
Tahapan terakhir tinggal memasukkan potongan kulit jeruk ke larutan gula
aren yang mendidih. Setelah kering angkat dan siap dihidangkan. Emm…
harum, enak dan gurih.
Kalua ini aman dikonsumsi karena diproses secara alami melalui
tahapan yang panjang dalam mengolahnya. Pemanis yang digunakan merupakan
pemanis alami dari nira aren, diproduksi tanpa memakai zat kimia. Gula
aren memiliki Index Glycemic (IG) yang rendah. Rendahnya IG ini
bermanfaat bagi pengidap diabetes, atau yang ingin menurukan berat
badan. Bahkan gula are memiliki IG lebih rendah dari pada gula putih dan
madu sehingga tidak menyebabkan kegemukan. Kalua Jeruk dari
Kertamandala dan Mandalare Kecamatan Panjalu ini memiliki rasa yang
unik, tidak terlalu manis, kenyal, dan empuk ketika dikunyah. Kalua ini
diproses secara apik, manis gula arennya meresap ke seluruh kulit jeruk
sehingga rasanya enak dan tidak ada lagi bau kulit jeruknya.
Bagi para pecinta kuliner, khususnya makanan khas, hati-hati ketika
membeli kalua jeruk karena ada juga kalua jeruk yang rasanya kurang enak
dan warnanya juga kurang cerah. Para penikmat kalua biasanya memesan
kalua Panjalu yang berasal dari daerah Kertamadala dan Mandalare karena
rasanya lebih enak dan gurih.
Jawadah Takir
Jawadah Takir adalah sejenis wajit namun pembungkusnya terbuat dari daun
pisang yang kering (kararas dalam Bhs.Sunda). Yang unik dari Jawadah
Takir ini adalah tidak dibungkus secara utuh, hanya ditempel diatas daun
pisang kering kecil. Dalam kondisi apapun Jawadah Takir tetap kering
sehingga rasanya tetap enak. Makanan ini tahan lama dan aman kerena
tanpa bahan pengawet.
Goreng Udang dan Goreng Mujaer
Udang dan Mujaer ini berasal
dari daerah Cimendong. Udang yang dipilih
adalah udang yang yang berukuran sedang. Udang yang berasal dari Situ
Lengkong Panjalu ini gurih rasanya, karena hidup bebas tanpa makanan
yang dibuat oleh pabrik.
Goreng Mujaer pun enak dan renyah, karena ikan mujaer yang dipilih
adalah ukuran sedang atau masih remaja. Goreng Mujaer dan Goreng Udang
dikemas tanpa bahan pengawet sehingga aman untuk dikonsumsi oleh
siapapun.
Opak
Opak yang terkenal adalah opak dari Desa Maparah. Opak ini rasanya
renyah dan wangi. Opak terbuat dari beras ketan putih yang dihaluskan
secara tradisional yaitu dengan perangkat halu dan jubleg. Kemudian
dibentuk bulat tipis-tipis lalu dikeringkan dengan cara dijemur. Setelah
kering lalu dipanggang di atas bara satu-satu untuk menghasilkan opak
yang matang dan renyah. Ada juga yang dipanggang tiga sampai lima buah
sekaligus dengan bantuan ram kawat yang disimpan di atas bara. Dari segi
kuantitas memang lebih cepat namun rasanya menjadi kurang wangi dan
agak keras sedikit. Jadi kepada para penikmat opak kalau menginginkan
opak yang renyah, wangi dan gurih silahkan pilih opak yang dibakar
satu-satu dengan menggunakan cacapit.
Mie Golosor
Dari namanya juga sudah unik yaitu golosor (Bhs. Sunda), mie ini akan
meluncur licin di lidah dan enak rasanya. Mie ini terbuat dari bahan
terigu berkualitas tinggi sehingga aman untuk perut dan tanpa bahan
pengawet. Warna mie ini kuning segar karena pewarna yang digunakan
adalah pewarna alami. Mie Golosor diproduksi oleh masyarakat Desa
Sandingtaman Kecamatan Panjalu.
Dari beberapa makanan khas Panjalu yang disebutkan di atas, mungkin
selera penikmat bermacam-macam dalam memilih oleh-olehnya. Ada yang
sukanya Kalua Jeruk dan Jawadah Takir atau Opak saja, atau bahkan
mungkin ada yang suka semuanya. Selamat menikmati hari raya dengan
makanan-makanan yang sehat, halal, bergizi dan unik termasuk makanan
khas sebagai menu tambahan.
Dan masih banyak hasil olahan yang
dijajkan di Desa Panjalu ini, seperti; kicimpring, MOKAP, jarangking,
ranginang, seroja, dll.
Langganan:
Postingan (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar